Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Celoteh Maya Gita: Tuanku Rifki

Gambar
  13 Januari 2019, kala itu ku temui kamu di stasiun kereta Manggarai,  Dengan setelan biru muda warna favoritku, Datang dengan kemeja yang kamu jadikan outer dan aku hanya melihatmu dari kejauhan. Saat itu aku tidak siapa namamu,  Juga tidak kepo untuk mengenalmu lebih jauh, n amun waktu menjawab lain, 21 hari di Januari 2020 ku, aku Kembali menadapatimu menunggu kereta di Stasiun yang berbeda,  Metland Telaga murni, Warna bajumu begitu  konsisten, persis dengan ketertarikanku yang juga konsisten akanmu. Kita berada di kereta yang sama, gerbong sama, kamu duduk tetap di hadapanku, Sontak saja aku berpura-pura menurunkan buku yang sedang ku baca seolah berpikir,  Padahal aku hanya ingin melihatmu denga detail. Pesona sangat candu. “Faster dan Normal”, buku yang sedang kubaca ternyata menarikmu berkenalan denganku

Celoteh Maya Gita: Usang

Gambar
Seperti rindu yang hampa,  Aku juga seperti kamu yang kokoh, Aku juga seperti hati yang tidak akan pernah ku miliki, Wahai Tuan penyebab segala keusanganku,  Bagaimana cara meneteskan kasih agar tembus ke dalam hatimu ? Aku hanya seorang gadis yang setiap harinya berharap agar engkau datang,  Namun kamu tidak pernah dating dan begitu sulit bagiku untuk mengerti kenapa. Tuan, aku meminta kepada Tuhan agar menjauhkanku darimu,  Tetapi tidak dengan hati yang selalu tersimpan rasa itu, Aku sadar kita sama di mata Tuhan, tapi langit kita tidaklah sama.   Kamu jauh di atasku, sehingga tidak ada kesempatan untukku setara denganmu.

Celoteh Maya Gita: 7 Hari

Gambar
  Izinkan aku menempuhmu tanpa Tuan yang selalu memberikan telinganya Tuan yang masih keras hatinya untukku. Rembulan, kali ini menatapmu tanpa Tuan yang mengawasi,  Bergerak pelan tanpa teman jalan. Rembulan, pintaku kali ini kembalikan Tuanku, temanku, musuhku, sesepuhku, dan segalah bagiku. Rembulan, tamenku kali ini menghancurkanku,  Aku berjalan begitu lambat terarah tapi sulit terkendali lalu berlari begitu cepat dan meninggalkan. Rembulan, tolong sampaikan kepada Tuhan harapan akan Tuanku untuk mempercepat jalannya karena tidak ada lagi aku yang akan merepotkannya. Rembulan, jaga Tuanku agar cepat ia dalam menempuh masa dan terus tumbuh dan berjalan dalam egonya.

Celoteh Maya Gita: Rifki Aizar Hadani

Gambar
  Rifki Aizar Hadani: Nama lain Lapor Tuanku, di awal bulan ini, aku mendapatkan double kegelisahan, Kamu tahu Tuanku, kalua kamu berpikir bahwa kamu adalah orang jahat yang mencoba menjadi baik, kamu salah, Lagi-lagi kamu mendapatkan hati yang tersakiti oleh ulah-ulahmu. Aku tidak tahu Tuanku, kenapa ucapamu begitu berbekas dalam kepalaku.  Aku tidak menyangkal jika aku menyanyagi Tuanku dari orang yang aku suka. Tuan, apakah aku terlalu menggangu kamu ?  Apakah aku hanya menjadi benalu untukmu yang hanya dating ketika aku mengalami kesulitan ? Tidak ada yang seperti kamu di sekitarku,  yang menjawab segala tanya dalam muncul secara acak dalam hati dan kepalaku. Tuanku Rifki, siapa yang menjadi tamengku dan siapa yang menjadi penenang di kala emosi itu muncul ?  Yang jelas bukan dia yang aku suka,  Dia tidak seperti kamu yang mampu menampung tangisku, Tapi juga tidak sejahat kamu yang tidak paham arah hatiku.

Celoteh Maya Gita: I was Honest to Him

Gambar
Tuanku, terima kasih telah menerima kejujuranku dengan sangat baik dan penuh penghargaan,  kamu memang ciptaan Tuhan yang sangat baik,  semoga itu tetap menjadi labelmu dan meleka dalam dirimu. 1 tahun terakhir memang begitu menyulitkan,  memendam rasa yang baru hari ini tersampaikan.  Tidak ada lagi yang harus ku sembunyikan kepadamu, Tuanku. Harimu akan selalu tenang karena aku memilih mengungkap dan menyampaikannya  dari jauh tanpa ingin balasan darimu, Percayalah, dia yang baik akan datang untukmu yang begitu baik. Oiya, jaga kesehatan Tuanku,  aku marah dalam diam saat tau Tuanku terus-terusan menghabiskan hari dengan segelas kopi, untuk mimpi-mimpi Tuanku yang begitu berat namun tetap diperjuangkan.

Celoteh Maya Gita: He Tries to Love

Gambar
  He Tries to Love Jangan pernah berharap kepada manusia,  ia baik karena kamu baik kepadanya.  Kebaikannya hanya mengajakmu ke dalam fatamorgana belaka,  maka berhati-hatilah ! Kali ini, Tuanku sedikit berubah dari karakter sebelumnya,  entah apa yang merasukinya, aku hanya harus berhati-hati  agar rasaku tetap dalam kontrol yang baik untuknya. Gigih Ia yang ku kagumi mengatakan gigih padaku,  membuatku tersanjung dan merasa malu sendiri.  Bagaimanapun, sedingin-dinginnya dia dan setidak acuhnya dia kepadaku akhirnya ku dapatkan apresiasi darinya, walau hanya kata “gigih”. Tersipu malu, namun ku tahan agar terlihat biasa saja.

Celoteh Maya Gita: Patients

Gambar
Lagi dan lagi aku harus sabra dalam menghadapi sikap,  gelisah dan merana sudah menjadi asupanku, semenjak aku memutuskan untuk singgah dan fokus dengannya. Pupus adalah lagu yang selalu menggambarkan isi hatiku,  bertepuk sebelah tangan sudah menjadi hal biasa yang harus aku jalani,  aku tidak memiliki banyak kekuatan untuk   mengatakan yang sebenarnya padanya. Antara malu dan waktu yang belum mengizinkan,  ku putuskan saja untuk menghadirkannya dalam   jurnalku.   Harapku, ku temui jawaban sampai kapan aku harus bertahan agar semua tidak sia-sia dalam menanti.

Celoteh Maya Gita: Tuanku !

Gambar
  Apa kabar Tuan ? 1 tahun 2 bulan belum terlalu lama dalam memendam rindu begitupun dengan rasa. Hariku di sini baik seperti biasanya. Simakmu selalu memiliki memory yang selalu terngiang dalam ingatanku.  Tak acumu kepadaku membuatku ingin bertahan walau harus menahan. Do’a kepada Tuhan selalu sama seperti anjuranmu “semoga jodoh kita bukan yang hanya mampir-mapir saja”. Di hadapanmu aku sekokoh sementiga roda dalam menahan,  Berusaha tidak menunggu balasan WhatsApp darimu dengan memainkan violin kesayanganku. Tapi Tuanku, aku juga wanita yang juga khawatir jika tidak mendapatkan pesanmu.  Do’aku Tuhanku, walau jarang kabar yang kau berikan semoga Tuhan selalu membersamai langkahmu.

Celoteh Maya Gita: Love ?

Gambar
Tuhan memang tidak ingin diduakan oleh siapapun,  Oleh karenanya jangan mencintai seseorang melebihi cintamu kepada Tuhan. Tapi Tuhan, satu orang telah ku tandai Namanya dalam hatiku,  Namanya bahkan ku ucap tanpa ragu dalam do’aku. Selera, gara, karakter ! Aku seperti menemukan diriku dalam dirinya,  Entah ia akan berada dalam setiap do’aku atau hanya akan menjadi do’a yang sesaat,  Manusia selabil itu dalam berdo’a. Tapi aku sungguh melakukan itu,  Aku sungguh berdo’a untuk kami, Tuhan tolong, jangan jadikan do’aku hanya cerita belaka  Cerita yang kelak akan ku tertawakan sendiri.

Celoteh Maya Gita: Twin Flame

Gambar
  Pernahkah kamu mendengar istilah api kembar ?  Jiwa yang sama namun dari bagian yang lain ?  ketika pertama kamu melihatnya,  kamu merasakan pernah bertemu sebelumnya, padahal tidak. Ya, fenomena ini disebut dengan twin flame,  fenomena yang aku alami sejak berjumpa dengan, Bagaimana mungkin aku geram akan sosoknya yang tak acuh    sedang banyak sekaki kata-kata magic yang mendorongku hingga saat ini. Tuanku, aku tidak pernah tahu di mana keberadaanmu sekarang.  Namun, namamu selalu menodai jurnalku selama 3 tahun terakhir.  Aku bahkan tidak tahu, apakah aku yang bodoh harus konsisten sebelah tangan  atau memang auramu yang terlalu kuat hingga aku tidak bisa berpindah hati, Tuanku ! Aku merindu, ingin bertemu namun terasa sulit.  Kamu bagaimana ? sehatkah ?  fokuslah Tuanku, kejar asamu, mimpi dan citamu  sehingga kelak kamu bisa memilih dia yang pantas untukmu.

Celoteh Maya Gita: Tentukanlah Jalanmu

Gambar
Siapasih yang mau peduli sama kamu ?  Walaupun itu keluargamu sendiri, hidup, jalan dan keinginanmu adalah tanggungjawabmu, bukan orang lain.  Selagi kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri, untuk apa menggunakan kaki orang untuk berdiri ? Dari dulu aku memang abnormal, aku jauh di atas rata-rata kelompok ini.  Dari segi pemikiran, kemampuan, hingga keberanian, Tuhan terlalu baik padaku. “Hei ! tentukan jalanmu, akhir-akhir ini aku tidak melihat ambisi dan semangat dalam dirimu.  Hei ! bangkitlah, kamu tidak memerlukan omongan negatif itu” bisik Tuhan dalam tidurku setiap harinya “Rubahlah lingkunganmu dan fokus pada tujuanmu,  drama-drama keluarga bukan alasanmu untuk berbalik arah” tambah Tuhanku.

Celoteh Maya Gita: Resah dan Pasrah

Gambar
  Akhir-akhir ini aku resah, selalu tidak tenang dalam bermimpi,  selalu bermimpi buruk dan kurang produktif. Aku pikir karena dia yang jauh, atau karena deretan deadline yang berdatangan,  namun ternyata bukan itu sumbernya. Aku bosan, lelah, merasa tidak ada kemajuan yang signifikan Ingin rasanya melangkah sangat jauh dan cepat,  tapi seperti ada beban yang menghalangi Langkah dan tembok besar yang mengukung. Hingga aku takut, takut akan masa depan yang belum pasti,  takut bergerak karena resah dan gelisa hingga akhirnya aku pasrah  tanpa melakukan yang terbaik mengikuti alur hidup dengan dalih mengikuti skenario Tuhan,  padal aku tahu dengan jelas, manusia haruslah memeperjuangkan takdirnya.

Celoteh Maya Gita: Proyeksi

Gambar
  Hari ini, lagi-lagi ku temui ia mengganti photo profilnya,  Dia ingkar, dia tidak menepati janjinya.  Akupun sudah terlalu lama menghitung dan mengingat,  Sudah berapa banyak janji yang dia lupakan. Hari demi hari, aku kehilangan kepercayaanku terhadap dirinya.  Tak pernah ku lihat lagi sisi bijaksana dan menenangkan itu, makna apakah ini ? Haruskan aku menghapus titik itu, atau melihat sejenak ?  Kejujuran, integritas sudah mulai sirna dalam dirinya, yang ada hanya rasa Lelah, Lelah, Lelah, dingin dan abai Entah aku saja yang muali terbawa, atau mungkin watu telah menjawabnya.  Lagi pun, dia telah berhasil, tak perlulah secuil perhatian sederhana lagi.

Celoteh Maya Gita: Hai diriku !

Gambar
Aku tahu, kamu sedang menguraikan isi kepala dan berusaha dalam proses recrutmentmu, Percayalah, ketika kamu banyak diproses dan dibentur, kamu akan terbentuk.  Akan ada banyak sekali makna dalam proses recruitmentmu ini.  Percayalah dengan tujuanmu, kamu akan diberi tempat yang stabil. Untuk urusan perasaan dan cintamu, berhentilah sejenak.  Aku sungguh ingin melihatmu berlari kencang dengan keberhasilanmu  Tentu tanpa penolakan seperti di tempo hari saat kamu kehilangan asa. Kamu terlalu berharga untu ditolak,  aku tahu kamu seorang pejuang nan tangguh, Kamu jelas tahu kalau bukan seperti ini menyakiti hidupmu.  Ini terlalu murahan bagimu, bukan ?

Celoteh Hati Maya Gita: Fitrah

Gambar
  Karena cinta itu benar adanya, Cinta itu fitrah untuk setiap umat Maka bijaklah dalam mencintai Maka tekunlah dalam beragama  sebab ketekunanmu akan membantumu mencapai fitrahmu. Cinta juga candu, semakin ditahan semakin melawan Tidak pernah tahu, apa sebenarnya tujuannya,  karenanya waraslah dalam mencintai.   Cinta itu peran, peran yang dimainkan dalam menyampaikan pesan,  walau hanya ada dua kemungkinan, pesanmu terbalas atau terabaikan   Tak perlu takut, fokus dan waras akan membantumu mengelolah rasa dan emosi. May 19, 2022   

A Man Who Must Not Be Named (-): Pinjam Handphone, Boleh ?

Gambar
  Senin, 13 February 2015 adalah hari pertamaku menyandang status mahasiswa, mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu kampus negeri di Sulawesi Barat, kampus yang lebih dikenal dengan nama merah maroon itu akan menjadi tempat peraduanku menjadi seorang sarjana. Sarjana adalah gelar yang diinginkan banyak orang walau fakta pengangguran semakin membanjir di negeri ini. Aku tidak peduli dengan itu, ambisiku terlalu tinggi, takkan ku biarkan diriku menjadi setetes air (pengangguran) yang membanjiri negeri tercinta ini, Indonesia. Aku akan menjadi bintang yang membanjiri langit hingga mereka yang hidup beratapkan langit tetap tersenyum akan hadirkku. Kelas pertamaku di bangku kuliah akan menjadi hari pertama tersibuk untukku mengenal bagaimana rupa dari hukum yang konon menjadi alat untuk menakut-nakuti seseorang agar tidak berbuat hal yang melanggar aturan atau untuk membuat mereka jerah melakukan sesuatu yang dilarang. Aku menyukai jurusan ini sejak di bangku SMA, dulu aku sering mema...

A Man Who Must Not Be Named (0): Modus: Biar Aku Ajarkan Tips Bela Diri !

Gambar
  Anginnya telah menembus kesemuanya, dari pakaian hingga daging yang membalut tulang belulang yang membuatku menjadi manusia bernama Dinda Alfeno, seorang gadis dengan berjuta ambisi yang kerap menghabiskan sorenya di tepi pantai hanya untuk menikmati senja. Senja dengan keindahan yang sekedip mata itu membuatnya terdiam walau ia tidak suka diam, mampu membuatnya betah berdiri di tempat sama dengan waktu yang terus berputar sedang ia sendiri gampang merasa bosan, seperti itulah dia, mirisnya dia adalah aku, ya akulah Dinda Alfeno. “Aku menyukai senja, lebih tepatnya jingga, aku ingin menjadi sepertinya yang memberi keindahan dikala terang akan menjadi gelap dan gelap akan menjadi terang. Aku ingin mejadi sepertinya yang walau sesaat tapi mampu memuaskan mata dan rasa siapa saja yang melihatnya,”. “Tahukah lagu yang kau suka, tahuka bintang yang kau sapa, itu aku.....” dering itu kembali memecah khayalku yang sedikit lagi mencapai puncaknya, dosen aneh itu menelponku lagi, d...

A Man Who Must Not Be Named (1): Pria Aneh Tak Bernama

Gambar
  Aku tidak suka suasana dimana aku harus menunggu orang lain untuk menyelesaikan pekerjaanku, walaupun pekerjaan itu sebenarnya adalah teamwork. Aku tidak ingin bergantung pada orang lain, toh aku dengan orang lain memiliki waktu 24 jam yang sama dalam sehari, anggota tubuh hingga organ tubuh kami bahkan sama, lantas apa yang membuatku harus bergantung kepada orang lain ? sangat tidak ada. Mengenai tugas kuliah dari dosen berkaca mata, sebenarnya semua telah ku selesaikan, makalahnya sudah sangat rapi dengan sampul biru mengikuti warna favoriteku terletak rapih di atas mejah belajarku, di sampingnya tepat tergeletak sebuah novel berjudul “Pilot Woman” yang sudah beberapa bulan tidak ku tuntaskan itu, ceritanya terlalu porno, makanya ku cicil ku baca. “Knock knock knock........,” Dari celah jendela ruang tamu ku dapati pria aneh itu berdiri di depan pintu depan dengan helm tua yang dibiarkannya menutupi rambut keritingnya itu. Aku heran, dari mana pria aneh itu mendapatkan al...